Wednesday 23 November 2016

Vulkanisme dan Tipe Sebaran gunung berapi

Vulkanisme dan Tipe Sebaran gunung berapi
Vulkanisme adalah gejala alam yang disebabkan tenaga endogen yang berhubungan dengan gunung berapi. Vulkanisme merupakan peristiwa naiknya magma dari bagian dalam bumi sehingga sebagian magma muncul ke permukaan bumi, dan sebagian lagi menyusup ke dalam lapisan kerak bumi. Mengapa magma dapat bergerak naik? Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma Seperti yang dapat kalian lihat pada disamping ini.
Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Umumnya, makin dalam dapur magma dari permukaan bumi makin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lama aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan olch besar atau kecilnya volum dapur magma.
1)     Erupsi (ekstrusi magma)
Dari batolit melalui suatu pipa kawah (diatrema). magma dapat naik ke permukaan bumi Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.










Gambar 5.7. struktur gunung berapi dengah bentukan intrusi dan ekstrusi

Seperti dijelaskan dimuka peristiwa naiknya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi dinamakan erupsi. Ada dua jenis erupsi, yaitu: erupsi leleran (efusff) dan erupsi ledakan (eksplosif). Ciri erupsi leleran ialah munculnya leleran lava di pennukaan bumj. Pada erupsi ledakan, butiran magma disemburkan yang kemudian menjadi padat, disebut efflata atau piroklustika.














Garnbar 5.8. Jenis-Jenis Erupsi Gunung Berapi

Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan yang dikeluarkan tenaga vulkanisme, yaitu padat, cair, dan gas.

a)    Benda padat (efflata)
Ukuran efflata Tnulai dari yang amat halus sampai yang kasar atau besar berturut-turut adalah debu, pasir, lapili (batu sebesar kerikil) batu-batu besar (bom), dan batu apung. Menurut asalnya, efflata dibedakan atas dua, yakni e///ata.yang berasal dari batuan litosfer disekitar diatrema yang ikut terbawa keluar oleh erupsi ledakan dan efflata atogen, yang berasal langsung dari magma yang terlempar ke atas pada saat erupsi dan kemudian membeku.
b)    Benda cair
Bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme terdiri atas tiga, yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin atau lahar hujan. Lava adalah magma yang keluar ke permukaan bumi. Lahar panas adalah lahar yang berasal dari letusan gunung berapi yang rrtemiliki da nil u kawah (kaldera) yaitu kawah yang luas yang terbentuk oleh tubuh gunung berapi yang ikut terlempar pada saat terjadi erupsi ledakan. Contoh kaldera yang terkena4 di Indonesia adalah kawah Bromo. Lahar dingin adalah lahar yang berasal dari bahan letusan yang sudah mengendap, kemudian mengatir deras menuruni lereng gunung dan jurang-jurang, dan menyapu bersih semua yang ditaluinya.
c)    Gas
Bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme adalah solfatar, fumarol, dan mofet. Solfatar adalah gas hidrogen sulfida (HjS) yang keluar dari lubang. I’umaroi adalah tempat yang mengeluarkan uap air panas. Mofel adalah tempat yang mengeluarkan gas asam arang (CO2), seperti yang tefdapat di Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Dieng.

2)     Intrust magma
Dari dapur magma, magma bergerak ke lapisan yang di atasnya atau ke lapisan yang lebih lunak karena tefcanan dan kemampuan melarutkan batuan-batuan yang bersinggungan. Gerakan magma ini juga dibantu oteh retakan-retakan pada batuan sekitarnya, yang disebabkan oleh tekanan gas magma atau oleh gempa. Naiknya magma di dalam lapisanlitosfer yang memotong atau menyusup ke dalam iapisan-lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi, dinamakan intrust magma atau/ pluton.
Kelima bentuk intrusi magma batolit lakolit, sill atau kepirtg intrust, dike atau gang seperti yang diilustrasikan pada Gambar mengenai struktur gunung berapi dengan bentukan intrusi dan ekstrusi di atas.

3)     Tipe-tipe Gunung Berapi
Dilihat dan bentuknya, gunung berapi dapat dibedakan atas tiga tipe yaitu: gunung api perisai, gunung api strato, dan gunung api maar.
Gunung api perisai ditunjukkan dengan cm lerengnya agak landai berfoentuk perisai. Gunung berapi seperti ini hanya terdiri dari lapisan-lapisan lava saja, karena lava yang keluar dari gunung berapi hanya berupa lava yang cair sekali, sehingga dapat mengalir jauh menuruni lereng, kemudian mengalami pembekuan. Gunung api perisai terdapat di Kepulauan Hawai yaitu Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea. Di Indonesia tidak dite-mukan jenis gunung berapi perisai.
Gunung api strato ditunjukkan dengan ciri bentuknya seperti kerucut. Strato artinya lapisan, oleh karena badan gunung api ini terdiri dari lapisan-lapisan lava yang bercampur dengan hasil-hasil vulkanis lainnya seperti debu, pasir, kerikil, dan bom. Campuran yang dikandungnya memungkinkan endapan pada lereng gunung berlapis-lapis sehingga gunung api semakin tinggi menjulang keatas Sebagian besar gunung api di Indonesia tergolong bentuk gunung api strato.
Gunung api maar Kata maar berasal dari bahasa Jerman yang artinya “kawah”. Maar terjadi karena peletusan gunung api itu hanya terjadi satu kali saja, Setelah itu kegiatan vulkanis berhenti sama sekali. Akibat peletusan yang terjadi, terbentuklah lubang besar berbentuk corong, yang dikelilingi oleh tebing yang terombak ketika terjadi letusan Apabila dasar dan dinding maar tidak dapat ditembus air, maka terbentuklah danau yang disebut danau maar. Namun, ada juga maar yang kering karena jenis tanah di dasarnya tidak dapat menahan air. Contoh gunung api maar antara lain maar di Gunung Lamongan (Jawa Timur), maar di daerah Pegunungan Eifel (Jerman), maar di Dataran Tinggi Auvergne (Perancis).

4)    Manfaat Dan Kerugian Vulkanisme
Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda yang panjang di dunia, yaitu jalur Pasifik dan jalur Mediterania, sehingga terdapat banyak gunung api. Beberapa manfaat vulkanisme adalah sebagai berikut.

a)     Menyuburkan daerah pertanian
Bahan letusan gunung berapi menyuburkan tanah sehingga baik sekali untuk tanah pertanian. Itulah sebabnya Pulau Jawa yang paling rapat gunung apinya di Indonesia merupakan daerah yang paling subur.

b)     Obyek wisata
Keindahan panorama gunung api dengan kawahnya yang aktif, mata air panas, mata air mineral, dan geiser, merupakan obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.Geiser adalah semburan air panas secara berkala. Keindahan geiser mempunyai daya tarik tersendiri. Geiser yang sangat terkenal sebagai pusat pariwisata adalah geiser Yellowstone, Amerika Serikat. Di Indonesia tidak terdapat geiser yang besar. Geiser kecil terdapat di Cisolok. Jawa Barat.
Di samping itu, aktivitas mendaki gunung merupakan suatu kegiatan yang menarik, sekaligus dapat menikmati indahnya panorama dari puncak gunung sehingga memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

c)     Sebagai sumber energi
Gunung berapi dapat menghasilkan panas bumi atau geothermat yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga iistrik. Geothermal yang dinianfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik terdapat di Gunung Kamojang (Jawa barat), dibangun atas kerja sama dengan pemerintah Selandia Baru. Pemanfaatan geothermal lainnya terdapat di Gunung Dieng (Jawa Tengah), dan Gunung Sibayak (Sumatera Utara) yang sedang dalam proses pengerjaair.
Pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pembangkit tenaga tistrik di Indonesia di mulai pada Bulan November 1978 di Kamojang. Sampai pada tahun 2003, baru sekitar 4,3 % dari cadangan yang telah dimanfaatkan, yaitu sekitar 860 megawatt (MW). Indonesia menjadi negara terbesar di dunia yang memiliki cadangan sumber energi panas bumi yaitu sekitar 40% dari cadangan dunia atau 20.000 MW (cadangan dunia diperkirakan 50.000 MW).

d)     Menghasilkan berbagar barang tambang sumber mineral
Sumber mineral Timah dibawa oleh magma granit sehingga letaknya dekat dengan permukaan tanah di jalur Riau - Bangka - Belitung. Belerang dan batu apung merupakan hasil gunung api yang langsung dapat dimanfaatkan.
Disamping itu gunung berapi juga dapat menghasilkan berbagai macam bahan galian seperti besi, emas, perak, tembaga, dan sebagainya.
Disamping memberi manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, gunung berapi juga dapat menimbulkan bencana alam yang dapat mengakibatkan kerugian materil dan korban jwa. Untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat letusan gunung berapi, maka dibangun pos-pos pengamatan gunung berapi, hal tni dimaksudkan untuk mengamati kegiatan gunung berapi tersebut. Jika terdapat tanda-tanda bahwa gunung berapi tersebut dapat menimbulkan bencana, maka pos pengamatan gunung berapi harus segera inelaporkannya kepada masyarakat sekitar melalui pemerintah setempat agar waspada dan dapat menghindar dari bahaya. Tanda-tanda meningkatnya kegiatan gunung berapi antara lain terjadi gempa, suhu udara sekitar gunung meningkat, terjadi semburart lahar panas dan aktivitas mata air panas meningkat. Jika tarjda-tanda tersebut memberikan indikasi akan terjadi bencana alam, maka pos pengamatan gunung berapi hams segera memberikan informasi kepada masyarakat sekitar gunung dan menganjurkan agar waspada dan bila perlu penduduk sekitarnya barus rnengungsi.
Salah satu gunung berapi yang rawan bahaya ialah Gunung Merapi di Jawa Tengah yang pada tahun 1930 meletus dengan letusan yang sangat dahsyat, menimbulkan awan pijar yang sangat panas dan menelan korban jiwa sebanyak 1369 orang. Sampai saat ini Gunung Merapi tetap aktif, pada beberapa tempat telah dibangun pos pengamatan yang setiap saat siaga karena wilayah sekitarnya merupakan permukiman yang padat penduduk.

No comments:

Post a Comment