Wednesday 23 November 2016

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi (Seismik) dan Akibat yang Ditimbulkan


Gempa bumi ialah getaran kerak bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam bumi. Pada saat gempa bumi terjadi, yang dapat kita rasakan adalah getaran bumi di tempat kita berpijak. Meskipun getaran yang keras jarang terjadi, gempa bumi merupakan peristiwa yang sering terjadi. Jika semua getaran mulai dari yang lemah sampai dengan yang keras dihitung, maka dalam setahun terjadi kira-kira sejuta kali gempa. Ilmu yang mempelajari gempa bumi dinamakan seismologi.
1)     Pusat gempa
 Pusat gempa di bawah permukaan tanah djsebut hiposenter. Dari hiposenter gelombang menjalar ke segala arah. Ada dua bentuk hiposenter, yaitu garis dan titik. Hiposenter berbentuk garis jika penyebabnya adalah patahan kerak bumi. Hiposenter berbentuk tilik jika penyebabnya adalah gunung api atau tanah longsor.
Permukaan tanah yang berada tepat di atas hiposenter disebut episenter. Di sekitar episenter inilah kerusakan yang terparah terjadi. Dari episenter getaran permukaan menjalar horizontal ke segala arah. Di Indonesia, episenter umumnya terdapat di bawah permukaan laut, sehingga kerusakan di daratan tidak begitu besar.
2)     Klasifikasi gempa
Ada beberapa cara mengklasifikasikan gempa. Berdasarkan penyebabnya, ada empat jenis gempa.

a)     Gempa tektonik

Gempa ini disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan sepanjang bidang sesar atau patahan dalam kerak bumi sepertiu diperlihatkan pada gambar berikut.
Sesar yang terkenal di Indonesia membujur di sepanjang Bukit Barisan di Sumatera.



b)     Gempa vulkanik
Gempa ini disebabkan oleh aktivitas vulkanisme yang bersumber dari magma yang dekat ke-permukaan bumi. Gempa ini terasa di sekitar gunung api menjelang letusan utama. Gempa ini tidak sehebat gempa tektonik, baik dalam kekuatan maupun luas daerah yang dipengaruhinya.

c)     Gempa guguran atau gempa runtuhan.
Gempa ini disebabkan oleh runtuhnya bagian gua, misalnya pada gua kapur dan lorong pertambangan yang lapuk. Kekuatan gempa ini tidak begitu besar.

d)     Gempa tumbukan
Gempa ini terutama disebabkan oleh meteor besar yang jatuh ke bumi, Gempa seperti inijarangterjadi.
Berdasarkan hentuk episenternya, ada dua jenis gernpa:
a)    Gempa sentrai. yaitu gempa yang episenternya berbentuk titik.
b)     Gempa linear, yaitu gempa yang episenternya berbentuk garis.

Berdasarkan kedalaman hiposenternya, ada tiga jenis gempa:
a)    Gempa bumi dalam.
Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter lebih dari 300 km. Oleh karena letak hiposenter yang dalam, gempa ini tidak begitu menggoncangkan permukaan bumi. Contohnya adalah gempa yang terjadi di bawah taut Jawa, Laut Flores, dan Laut Sulawesi.

b)     Gempa bumi menengah
Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter 100 - 300 km. Contoh gempa ini terdapat di sebelah sclatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Teluk Tomini. Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan ringan.

c)     Gempa bumi dangkal
Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter kurang dari 100 km. Gempa bumi ini berbahaya sebab dapat menimbulkan kerusakan besar.
Berdasarkan jarak dari episenter gempa, ada tiga jenis gempa:
a)     Gempa lokal, jika jarak episenter kurang dari 10000 km.
b)     Gempa jauh. jika jarak episenter sekitar 10 000 km.
c)     Gempa sangatjauh, jika jarak episenter lebih dari 10000 km.
Disamping klasifikasi gempa di atas, dikenal juga gempa lavt, yaitu gempa yang episenternya terdapat di bawah permukaan laut. Gempa laut menyebabkan terjadinya gelombang pasang yang sangat dashyat, dinamakan tsunami. Tsunami irritah yang banyak menimbulkan bertcana di daerah pantai.

3)    Daerah-daerah gempa bumi
Episenter gempa-gempa yang pernah terjadi dipetakan ternyata episenter tidak tersebar merata di seluruh permukaan bumi, melainkan hanya pada jalur-jalur tenentu saja. Jalur-jalur tersebut ada dua, yaitu Sabuk Alpin Himalaya atau Sabuk Mediteran dan Sabuk Pasifik.

a)    Sabuk Alpin Himalaya
Sabuk Aipin Himalaya membujur dari samudera Atlantik, dekat kepulauan Azores, ke sepanjang sebelah utara iaut Tengah terus ke Turki, Iran, Himalaya, Birma, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku.

b)     Sabuk Pasiflk
Sabuk Pasifik menyusuri tepi Samudera Pasifik, dari Filipina ke Jepang, semenanjung Kamchatka, kepulauan Aleut, pantai barat benua Amerika, menuju ke Selandia Baru, kepulauan Samoa, Inan, dan bertemu dengan sabuk Alpen Himalaya di Maluku.
Sembilan puluh persen gempa bumi berasal dari kedua sabuk ini. Indonesia terletak pada pertemuan kedua sabuk ini. Itulah sebabnya Indonesia sering mengalami gempa bumi yakni kira-kira 400 kali dalam setahun,

4)     Akibat yang Ditimbulkan oteh Gempa Bumi
Kerusakan akibat gempa bumi biasanya diikuti bencana sekunder, seperti kebakaran, terputusnya aliran listrik, air dan gas, dan gelombang laut yang sangat dashyat, disebut tsunami.
Gempa bumi sebagai suatu kekuatan alam, telah menimbulkan bencana yang besar di berbagai belahan bumi. Korban jiwa, harta benda, serta kerusakan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan sebagainya tidak dapat lagi dihitung nilainya akibat gempa bumi, karena jumlahnya yang demikian besar. Beberapa kejadian gempa bumi yang telah menimbulkan kerugian yang amat besar antara lain:
a)    Gempa bumi di Jepang yang terjadi pada tanggal 1 September 1933 telah menimbulkan gelombang laut yang sangat besar datang dari Teluk Sogami, 70 mil sebelah timur dari Kota Tokyo.Kerusakan yang terjadi, rumah-rumah hancur luluh, pipa-pipa gas dan pipa air putus, kebakaran terjadi di segala penjuru kota Tokyo. Dalam waktu 18 jam, 64% dari seluruh rumah di ibukota Jepang itu terbakar, dan menurut catatan terakhir 366.161 buah rumah terbakar, Korban jiwa mencapai 35.000 jiwa, termasuk hilang menjadi 59.065.
b)    Gempa bumi di Pantai Peru tahun 1970 telah menyebabkan beberapa kota hancur, dan 70.000 jiwa meninggal.
c)    Gempa bumi di Guatemala (Amerika Tengah) pada tahun 1976 menyebabkan sekitar 1 juta penduduk kehilangan rumah, 80.000 orang luka-luka, dan 23.000 jiwa meninggal.
d)    Gempa bumi di San Francisco (Amerika Serikat) pada tahun 1989 telah menyebabkan kebakaran di berbagai bagian kota, jembatan-jembatan runtuh, 3.000 orang luka-luka dan meninggal 100 orang.
e)    Gempa bumi yang terjadi di Iran, Desember 2003 menelan korban jiwa lebih dari 20.000 jiwa. Keadaan ini menjadikan pernerintah Iran berencana memindahkan lokasi ibu kotanya yang lebih terbebas dari gempa bumi.

Kejadian-kejadian gempa bumi seperti yang diuraikan tersebut hanyalah merupakan sebagian kecil dan gempa yang telah terjadi di dunia, dan menimbulkan korbaa harta dan jiwa dalam jumlah besar. Indonesia termasuk negara yang rawan akan gempa bumi, dan pada umumnya sumber gempa kebanyakan terdapat di dasar laut, sehingga menimbulkan tsunami yang amat berbahaya, seperti di Jawa Timur (Malang Selatan), Nusa Tenggara, dan tempat-tempat lainnya di Indonesia. Gernpa di Tarutung (Sumatera Utara), Bengkulu, dan lain-lain telah pula menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi Indonesia.

5)     Alat pencatat gempa
Seismograf adalah alat pencatat gempa, sedang seismogram adalah rekaman atau hasil Catalan seismograf. Gelombang gempa dapat bergerak horizontal (mendatar kiri-kanan) dan bergerak vertikal (naik-turun). Oleh karena itu dikenal dua jenis seismograf, yaitu seismograf horizontal dan seismograf vertikal
Seismograf horizontal adalah seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horizontal perhatikan gambar (a) berikut.










Gambar 5.13.  (a) Seismograf horizontal, (b) seismograf vertikal. Sumber: Kamus Visual

Seluruh peralatan didirikan di atas dasar beton yang dibaringkan pada permukaan tanah. Ketika ada gempa, pemberat tidak ikut bergerak karena terserap oleh kawat yang menggantungnya. Kawat digantungkan pada tiang penyangga yang ikut bergerak horizontal bersama dasar beton. Pada pemberat ada pena yang ujungnya menyentuh gulungan kertas pada tabung yang berputar. Tabung ini bergerak bersamaan dengan gempa bumi, sehingga pena akan menggores kertas. Gulungan kertas yang digunakan telah diberi garis-garis horizontal yang menunjukkan hari, jam, dan menit, serta garis vertikal yang menunjukkan kekuatan gernpa. Seismograf vertikal mencatat getaran bumi pada arah vertikal seperti diperlihatkan pada gambar (b) di atas.

No comments:

Post a Comment