Wednesday 23 November 2016

Sungai


Sungai adalah aliran air tawar dari sumber alamiah di daratan yang menuju dan bermuara ke danau, laut, samudera, atau sungai lain yang besar. Arus air di bagian hulu umumnya terletak di daerah pegunungan sangat deras. Sedangkan dekat muara arusnya tenang. Jalan air sungai seringkali berliku-liku karena pengikisan dan pengendapan di sepanjang palung sungai seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.


Hasil pengikisan air, berupa batu-batu besar dan kecil, diangkut arus sungai menuju ke hilir. Ketika alirannya menjadi lambat, batu-batuan itu diendapkan, mula-mula yang besar dan berat, kemudian yang kecil. Bahan yang halus, seperti pasir dan lumpur, diendapkan di daerah muara.
Endapan dapat membentuk suatu ambang di muara sehingga air tidak dapat mengalir dengan cepat. Pada waktu pasang, permukaan air laut naik dan dapat mengakibatkan. banjir. Umumnya pelabuhan-pelabuhan di Indonesia terletak di daerah muara sungai sehingga lumpur yang diendapkan oleh air secara perlahan-lahan dapat menutup pelabuhan-pelabuhan. Terjadilah pendangkalan. Untuk mencegah pendangkalan, pelabuhan-pelabuhan harus dikeruk pada waktu-waktu tertentu.
Hampir kebanyakan sungai bermuara sampai ke laut atau danau-danau. Tetapi, ada pula sungai-sungai yang muaranya tidak dapat mencapai laut. Sungai yang muaranya tidak mencapai laut banyak terdapat di daerah gurun yang amat kering. Di Australia, sungai jenis ini disebut creek dan di Arab disebut wadi. Pada saat hujan, palung-palung sungai itu berisi air tetapi bilamana hujan tidak ada, sungai-sungai ini hanya berupa palung-palung yang kering. Air hujan yang mengalir tidak dapat mencapai laut karena banyak meresap ke dalam tanah yang kering dan ada pula yang habis menguap kembali ke atmosfer.
Besarnya volume air yang mengalir pada suatu sungai dalam satuan waktu pada titik tertentu di sungai itu, disebut debit air. Debit air sungai terkecil terdapat di bagian hulu, sedangkan yang terbesar terdapat di bagian muara. Sungai yang besar berarti debit airnya besar, sebaliknya, sungai yang kecil berarti debit airnya kecil.
Berdasarkan sumber airnya, sungai dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yitu sungai hujan, sungai gletsyer dan sungai campuran . Untuk lebih jelasnya ketiga sungai tersebut akan dijelaskan berikut ini.
1)     Sungai hujan
    Sungai hujan adlah sungai yang airnya berasal dari air hujan baik secara langsung maupun tidak langsung.. Pada umumnya, sungai-sungai di Indonesia tergolong jenis sungai hujan, kecuali beberapa sungai di Provinsi Papua tergolong sungai campuran.
2)     Sungai gletsyer
    Sungai gletsyer adalah sungai yang airnya berasal dari gletsyer atau salju yang telah mencair. Gletsyer adalah lapisan es yang bergerak secara perlahan melalui lembah menuruni pegunungan-pegunungan karena gaya beratnya. Sungai gletsyer banyak terdapat di daerah-daerah beriklim dingin dan sekitar kutub.
3)     Sungai campuran
    Sungai yang asal airnya berasal dari gletsyer yang mencair dan juga air hujan disebut sungai campuran. Karena perubahan suhu, salju dan gletsyer sewaktu-waktu dapat mencair dan mengisi lembah-lembah sungai di sekitarnya. Disamping itu, karena daerah tersebut juga mempunyai presipitasi yang cukup tinggi maka air hujan di daerah itu juga masuk ke dalam palung-palung sungai. Contoh sungai campuran yang terdapat di Indonesia yaitu sungai Digul dan Memberamo di Provinsi Papua, kedua sungai tersebut hulunya berada di sekitar Puncak Jayawijaya yang puncaknya selalu tertutup salju abadi.

Di samping dibedakan menjadi tiga jenis di atas sungai juga dapat diklasifikasikan berdasarkan denit airnya. Berdasarkan debit airnya sungai dapat dikelompokkkan ke dalam tiga jenis antara lain:
1)    Sungai permanen
    Sungai Permanen adalah sungai yang debit airnya selalu tetap sepanjang tahun. Pada musim penghujan maupun musim kemarau perbedaan debit airnya tidak terlalu mencolok. Beberapa sungai permanen di Indonesia Contohnya yaitui Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Musi, dan Sungai Memberamo
2)    Sungai periodik
    Sungai periodik adalah sungai yang airnya berlimpah pada musim penghujan dan sedikit pada musim kemarau. Sungai-sungai jenis ini di Indonesia banyak terdapat di Pulau Jawa, karena Daerah aliran sungai di Pulau Jawa sudah banyak berubah menjadi daerah pertaman. Contoh sungai periodik adalah Sungai Bengawan Solo dan Kali Brantas.
3)     Sungai episodik
    Sungai episodik adalah sungai yang debit airnya banyak pada musim penghujan dan kering pada musim kemarau. Sungai-sungai seperti ini banyak terdapat di daerah-daerah yang musim kemaraunya sangat panjang dibandingkan musim penghujannya. Contoh sungai episodik di Indonesia yaitu Sungai Kalada di Pulau Sumbawa.
    Kebanyakan sungai di Indonesia banyak dimanfaatkan Sebagai transportasi air di pedalaman, misalnya sungai-sungai di daerah poedalaman kalimantan.

No comments:

Post a Comment