Wednesday 23 November 2016

Pelapukan


Berdasarkan prosesnya, pelapukan dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu: pelapukan fisis, pelapukan organis, dan pelapukan kimiawi.

1)     Pelapukan Fisis atau Mekanis
Yang termasuk penyebab pelapukan batuan secara mekanis adalah sebagai berikut;
a.    perbedaan suhu yang besar.
b.    pembekuan air di dalam celah batu,
c.    mengkristalnya air garam,
d.    pengelupasan.

a)     Perbedaan suhu yang besar
Umumnya batuan terdiri atas berbagai mineral dengan koefisien muai yang berbeda. Jika batuan dipanasi oleh matahari, maka mineral-mineral akan mengalami pemuaian yang berbeda. Sebagai hasilnya, pada bidang perbatasan mineral-mineral itu terjadi retak-retak. Peristiwa ini terjadi terutama di daerah beriklim kontinental atau beriklim gurun, yang perbedaan suhunya dapat mencapai 50°.

b)     Pembekuan air di dalam celah batu
Pada malam hari, air yang terdapat diceiah-celah batu berubah mejadi es. Ketika air membeku menjadi es yang masa jenisnya lebih kecil, volumnya mengembang. Volum es yang mengembang menghasilkan tekanan kuat pada sekeliling batu Lihat Gambar (a). Sebagai akibatnya, batu dapat pecah menjadi beberapa bagian Lihat Gambar (b).










                (a)        (b)

Gambar 5.14.  (a)   Gaya pemuaian yang dihasilkan oleh air yang membeku pada celah batuan menyebabkan batuan pecah menjadi beberapa bagian.
(b) Foto yang menunjukkan contoh pelapukan fisik di Pegunungan Wyoming.

c)     Mengkristalnya air garam
Pada daerah iklim kering pelapukan batuan sering disebabkan oleh pertumbuhan kristal garam. Pada siang hari, panas matahari akan menguapkan air yang mengandung garam sehingga garamnya mengkristal. Oleh karena kristal-knstal garam sangat tajam, maka pertumbuhan kristal garam menghasilkan tegangan yang kuat sehingga batuan di dekat alas batu karang pasir hancur karenanya dan menjadi pasir. Relung-relung dan gua dangkal di dekat alas batu karang pasir dihasilkan oleh proses ini.

d)     Penglupasan
Perubahan suhu dari dingin ke panas menyebabkan retak mendatar, sedang perubahan dari dingin ke panas menyebabkan retak radial. Akibatnya, batuan terkelupas.

2)     Pelapukan Organis atau Biologis
Pelapukan organik atau Biologis adalah pelapukan yang disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan dan binatang. Sebagai contoh, perpanjangan akar-akar tanaman menghasilkan tekanan pada dinding-dinding tanah atau batuan yang berdekatan sehingga batuan akan retak atau pecah. Contoh lainnya ialah pelapukan batuan oleh bakteri, atau binatang-binatang kecil, seperti cacing tanah, semut, tikus, dan sebagainya.

3)     Pelapukan Kimiawi
Dalam pelapukan fisik, batuan pecahan masih tetap memiliki susunan kimia yang sama dengan batuan aslinya. Dalam pelapukan kimiawi susunan kimia batuan mengalami perubahan. Pelapukan kimiawi berlangsung dengan bantuan suhu yang tinggi dan uap air. Oleh karena itu, pelapukan jenis ini lazim terdapat di daerah beriklim lembab yang panas. Contoh pelapukan kimiawi adalah aksi asam karbonat (H2CO3) pada batu kapur (limestone) yang mengandung mineral kalsium karbonat (CaCO3). Hujan dapat diserap dan bergabung dengan karbon dioksida (CO) di atmosfer membentuk larutan asam karbonat. Ketika asam karbonat bersentuhan dengan batu kapur, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan kalsium bikarbonat. Kalsium bikarbonat melarut dalam air sehingga dapat diangkut oleh aliran air hujan.

No comments:

Post a Comment