Wednesday 23 November 2016

Mengidentiikasi Informasi Geografi pada sebuah Peta


Dalam mengidentifikasi informasi geografi pada suatu peta, terlebih dahulu kalian harus memperhatikan judul peta yang dipergunakan. Apakah peta tersebut tergolong peta umum atau peta khusus (tematik). Pada peta tersebut dapat pula diamati legendanya. Legenda merupakan petunjuk untuk membaca peta. Bila peta merupakan peta umum, informasi yang dapat diperoleh adalah merupakan bentangan alam dan bentangan budaya.
Dari legenda suatu peta berdasarkan warnanya, dapat diketahui pula letak daerah pegunungan, dataran rendah, pola aliran sungai, dan sebagainya. Demikian pula bentangan budaya seperti jalan, kota, pelabuhan, bandar udara, dan lain lain dapat diperoleh informasinya dari simbol simbol yang tercantum dalam legenda. Untuk mengetahui posisi atau letak suatu tempat pada peta yang sudah diketahui garis lintang dan bujurnya (letak astronomis), dapat digunakan koordinat atau titik perpotongan antara garis lintang dan garis bujur yang tercantum pada peta tersebut. Apakah yang dimaksud dengan garis lintang dan apa pula garis bujur? marilah kita lihat satu persatu.
Yang dimaksud dengan Garis lintang adalah garis khayal yang melintang di atas permukaan bumi dari arah barat ke timur. Beberapa garis lintang yang penting adalah garis lintang 0°, garis lintang 23,5°, dan garis lintang 66,5°. Untuk memahami garis lintang dan garis bujur, perhatikanlah gambar berikut.

a.    Garis lintang 0° disebut juga garis khatulistiuia atau ekuator, yang membagi bumi menjadi dua bagian. Dari garis lintang 0° sampai Kutub Utara disebut belahan bumi utara (BBU) dan dari garis lintang 0° sampai Kutub Selatan disebut belahan bumi selatan (BBS). Setiap garis lintang yang terletak di BBU disebut lintang utara (LU) dan garis lintang di BBS disebut lintang selatan (LS). Panjang garis lintang 0° atau khatulistiwa ialah sekitar 40.000 km. Garis lintang 45° panjangnya sekitar 20.000 km, sedangkan garis lintang 90° panjangnya 0 km.
b.    Garis lintang 23,5° disebut garis balik. Garis lintang 23,5° LU disebut garis balik utara (GBU) dan garis lintang 23,5° LS disebut garis balik selatan (GBS).
c.    Garis lintang 66,5° disebut juga garis lingkaran kutub. Garis lintang 66,5° LU berarti dekat dengan Kutub Utara dan garis 66,5° LS berarti dekat Kutub Selatan.

Sedangkan garis bujur adalah garis vertikal pada peta yang merxghubungkan Kutub Utara dengan Kutub Selatan bola bumi. Garis Bujur 0° disebut GMT (Greenwich Mean Time) yang ditetapkan sebagai standar waktu internasional. Garis bujur 0° diperkirakan melalui kota Greenwich, yang terletak di sebelah selatan kota London (Inggris).
Garis bujur membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu bujur timur dan bujur barat. Garis bujur 0° hingga 180° ke arah timur disebut garis bujur timur (BT) dan garis bujur 0° hingga 180° ke arah barat disebut garis bujur barat (BB). Pertemuan garis bujur 180° berimpit pada satu garis bujur disebut garis batas penanggalan internasional. Garis ini melintasi Samudra Pasifik, Selat Bering, Kepulauan Marshal, Kepulauan Fiji, Kepulauan Tonga, dan Kepulauan Catham.
Salah satu fungsi garis bujur ialah membagi waktu dunia ke dalam 24 daerah waktu (24 jam). Setiap jarak 15° garis bujur menunjukkan selisih waktu 1 jam. Misalnya, wilayah Indonesia yang terletak antara 95° BT sampai 141° BT menyebabkan terdapat tiga pembagian daerah waktu, yaitu waktu Indonesia bagian barat (WIB), bagian tengah (WITA), dan bagian timur (WIT). Pembagian daerah waktu ini lebih jelas akan dibahas pada Bab selanjutnya.
Sekarang coba kalian bandingkan bentuk garis bujur dan garis lintang pada sebuah globe dan peta. Informasi garis lintang dan garis bujur dapat kalian lihat pada bagian tepi peta. Pada bagian tepi peta terdapat informasi besarnya derajat garis lintang dan derajat garis bujur. Derajat garis bujur dapat kalian lihat pada bagian tepi peta sebelah atas dan sebelah bawah {horizontal), dan derajat garis lintang dapat dilihat pada bagian tepi peta sebelah kiri dan sebelah kanan (vertikal). Sebagai contoh coba kalian perhatikan peta yang diperlihatkan pada gambar berikut ini. Kemudian carilah kota Bandung di Provinsi JawaBarat.

Perhatikan Gambar di atas. Kemudian ikutilah langkah-langkah berikut ini.



1.    Carilah pada indeks kota-kota di Indonesia, terutama pada deret huruf B
2.    Kota Bandung berada pada baris ke-2 kolom C
3.    Gunakan pensil, kemudian tarik garis vertikal dan horizontal sehingga garis-garis tersebut bertemu pada satu titik di kota Bandung
4.    Selanjutnya tentukan letak geografis kota tersebut, berdasarkan derajat garis lintang dan bujurnya

Dengan demikian, kota Bandung dapat diketahui letaknya, yaitu terletak antara 107° BT-108°BT dan antara 6° LS-7° LS. Cara ini dapat digunakan pula untuk mencari gunung, danau, pulau, sungai dan lain-lain. Ketika mencari kota, gunung, sungai, atau danau yang terdapat di negara lain di dunia, kamu dapat menggunakan indeks atlas dunia.

Kegiatan
1.    Carilah kota Surabaya pada peta, dengan menggunakan indeks yang tersedia. Terletak di provinsi manakah kota tersebut?
2.    Buatlah peta Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, atau Irian (pilih salah satu)! Tentukan letak astronomis setiap ibu kota provinsi yang ada di dalamnya!

No comments:

Post a Comment