Wednesday 23 November 2016

Jenis-Jenis Awan

Ada tiga bentuk dasar awan, yaitu:
1.    awan kumulus
2.    awan stratus
3.    awan sirus.

a.    Awan kumulus
Awan kumulus terbentuk oleh konveksi udara, yaitu naiknya udara ke atas karena pemanasan. “Cumulus” berarti gumpalan. Oleh karena itu awan kumulus berberttuk bulat dan bergumpal, mirip dengan ombak. Bagian luar tampak putih karena memantulkan sinar matahari, sedang bagian bawahnya gelap. Ketinggiannya mencapai 13 km dan hujan lebat biasanya berasal dari awan kumulus.

b.     Awan stratus
“Stratus” berarti lapisan, sehingga awan stratus bentuknya berlapis-lapis. Lapisan itu mendatar seperti selimut.

c.     Awan sirus
“Cirrus” berarti serat, sehingga bentuk awan sirus mirip dengan sutera atau bulu (bentuk-bentuk serat). Awan sirus hanya terjadi di tempat yang tinggi seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.


Tetapi biasanya kita tidak dapat melihat ketiga bentuk asli ini melainkan gabungan dari ketiganya.
Di samping pembagian di atas, awan juga dibagi berdasarkan ketinggiannya. Menurut ketinggiannya, awan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a.    awan rendah: ketinggiannya 0 -             2.000 m;
b.    awan menengah: ketinggiannya             2.000 - 6.000m;
c.    awan tinggi: ketinggiannya di             atas 6.000 m.
Suhu awan yang ketinggiannya lebih dan 5.000 m berada di bawah titik beku. Gumpalan es dapat terjadi di daerah ini. Gumpalan es dapat jatuh ke pemukaan bumi karena gumpalan belum mencair seluruhnya.
Dekat permukaan bumi sering terjadi kabut. Kabut ialah awan rendah pada permukaan bumi. Titik-titik air yang membentuk kabut bukan karena udara naik, tetapi udara yang lembab. Lembabnya udara disebabkan oleh: penguapan air di danau, laut, dan sungai, udara di muka bumi sangat dingin, misalnya kabut yang terjadi pada malam yang cerah, tenang, tetapi lembab.

No comments:

Post a Comment