Erosi

Perhatikan sebuah tanah yang sebagian ditanami rumput dan sebagian tidak. Apa yang terjadi setelah hujan deras turun? Tanah yang ditanami rumput dapat meresap air hujan dengan baik sehingga tanah yang larut dalam air hujan sedikit lebih porsinya. Ini dibuktikan dari kenyataan bahwa tanah yang berumput tidak lembek jika diinjak. Tanah yang tidak ditanami tidak menyerap air dengan baik sehingga sebagian tanah larut dalam air. Ini bisa dilihat dari kenyataan bahwa tanah yang tidak ditanami lembek jika diinjak. Peristiwa larutnya tanah akibat terkikis oleh air hujan disebut erosi oleh air hujan.
Penebangan hutan secara liar menyebabkan hutan gundul dan tanah di bawahnya tidak mampu menyerap air hujan yang jatuh ke permukaan tanah. Ini menyebabkan tanah di hutan rentan (mudah kena) terhadap erosi. Air hujan yang tidak diserap oleh permukaan tanah mengalir di permukaan tanah dan selain menyebabkan erosi juga dapat menyebabkan banjir ke lingkungan sekitar hutan.
Selain air hujan, erosi dapat disebabkan oleh air sungai, air laut, gletser (es), dan angin. Untuk lebih jelasnya maruilah kita lihat maisng-masing erosi yang dijelaskan berikut ini.
1)     Erosi air hujan
Air yang mengalir dan mengangkut benda-benda padat melakukan pengikisan terhadap tanah dan batuan yang dilaluinya. Sebagai hasilnya terjadilah lembah, ngarai, jurang yang dalam, dan meander Seperti diperlihatkan pada gambar disamping ini.
2)     Erosi air laut.
Erosi ini berupa pengikisan pantai oleh gelorobang laut yang secara terus menerus menumbuk dinding panlai. Contohnya adalah di pantai bukit Kapur Selatan Yogyakarta. Erosi air laut disebut abrasi Seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
3)     Erosi gletser (es)
Erosi jenis ini terjadi pada lereng pegunungan daerah bersalju. Batu-batuan yang terseret ke bawah dinamakan momma. Contohnya di Skandinavia.
4)     Erosi Angin
Partikel-partikel debu diangkut oleh angin melalui jarak yang  jauh ditunjukkan dengan terbentuknya tumpukan pasir oleh erosi angin.