Wednesday 23 November 2016

Ekosistem Pantai dan Manfaatnya bagi Manusia


Yang dimaksud dengan ekosistem adalah saling ketergantungan di antara kelompok populasi makhluk hidup yang satu dengan lainnya, dan antara organisme dengan lingkungan fisiknya. pada suatu tempat atau lingkungan tertentu.
Ekosistem pantai keadaannya memiliki perbedaan dengan keadaan ekosistem di tempat-tempat lainnya Dengan kata lain ekosistem pantai memiliki ciri tersendiri di bandingkan dengan ekosistem di tempat-tempat lainnya.
Ekosistem pantai dicirikan oleh banyaknya tipe hutan bakau (mangrove) sehingga ekosistem pantai seringkali dinamakan ekosistem hutan bakau. Ekosistem pantai ini banyak ditemukan pada khususnya di daerah tropis. Hutan bakau adalah sejenis hutan yang tumbuh dan berkembang di kawasan pinggir pantai dan muara-muara sungai. Pohon-pohonnya dilengkapi dengan akar-akar tunjang untuk bemafas. Akarnya melengkung dan mencuat ke atas sehingga tidak selamanya terendam air. Lingkungan fisik tempat tumbuh hutan bakau meliputi daerah pasang surut sampai dengan yang berair asin dan tanah yang berlumpur.
Hutan bakau banyak tersebar di sepanjang pantai Indonesia, terutama di pantai-pantai yang datar seperti pantai utara Pulau Jawa pantai timur Sumatera, pantai Selatan Kalimantan, dan pantai-pantai lain yang banyak ditumbuhi dengan tumbuhan bakau secara alami.
Hutan bakau Indonesia merupakan yang terluas di dunia, akan tetapi sekarang banyak hutan bakau yang telah musnah dan rusak akibal penebangan-penebangan, baik diambil kayunya untuk dijadikan kaytu bakar maupun dieksploitasi untuk membuka tambak-tambak ikan. Diperkirakan hutan bakau di dunia luasnya sekitar IS juta hektare, 47,8% diantaranya terdapat di Indonesia. Namun sangat disayangkan dari 8,6 juta hektare hutan bakau yang terdapat di Indonesia, sekarang ini yang masih bersisa hanya tinggal 32% yang baik, selebihnya yaitu sekitar 68% atau 5,9 juta hektare telah musnah dan rusak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dirjen Rehabilitasi lahan, kerusakan hutan bakau yang terbanyak terdapat di luar kawasan hutan yang mencapai 4,2 juta hektare (87,5%) sedangkan di dalam kawasan hutan mencapai 1,7 juta hektare (44,73%).
Kawasan hutan bakau menyediakan banyak nutrisi bagi makhluk-makhluk yang hisup di ekosistem tersebut Makhluk hidup yang banyak ditemukan di ekosistem ini antara lain ikan, kepiting, udang, siput, tiram, burung, monyet, dan beberapa di antara ekosistem pantai juga seringkali ditemukan buaya.
Keadaan ekosistem pantai yang tertutup hutan bakau banyak sekali manfaatnya bagi manusia. Manfaat ekosistem hutan bakau antara lain:
1.     melindungi pantai dari bahaya abrasi
    Akar-akar tanaman bakau yang mencuat ke atas permukaan tanah dapat berfungsi untuk menahan hantaman ombak laut sehingga bahaya abrasi pantai dapat dicegah.
2.    Mencegah terjadinya perembesan air asin ke daratan
    Dengan banyak terdapatnya pohon-pohon bakau di tepi pantai, perembesan air asin ke daratan dapat chhindarkan. Sehingga rusaknya hutan bakau di tepi pantai dapat mengakibatkan perembesan air asin akan sampai ke daratan. Sebagai Contoh: di pantai Jakarta dari 1.200 hektare hutan bakau tahun 1988, pada tahun 2003 tinggal hanya 327 hektare (27%), sehingga menyebabkan peresapan air asin dari laut mencapai 14 km. Tentu hal ini tidak bisa terus dibiarkan. Menurut kalian apakah yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Coba kalian diskusikan demngan teman dan gurumu di kelas.
3.    Melindungi hewan dan ikan yang hidup di sekitamya
    Hutan bakau dapat dijadikan sebagai tempat berlindung bagi berbagai jenis hewan seperti ikan kecil, udang, dan kepiting dari pemangsa-pemangsanya atau dari gerakan ombak yang kuat.
4.    Tempat Berkembangbiak bagi ikan, udang, dan kepiting
    Banyak jenis-jenis ikan tertentu, udang dan kepiting menjadikan hutan bakau sebagai tempat untuk bertelur, dan setelah cukup dewasa baru pergi menuju ke laut lepas seperti ikan-ikan laut lainnya.
5.    Menahan sedimen dan zat makanan
    Akar-akar pohon bakau dapat menahan sedimen-sedimen yang di bawa oleh air dari hasil erosi di kawasan itu. Sedimen-sedimen yang dibawa oleh air mengandung banyak zat-zat makanan yang diperlukan oleh pohon-pohon bakau sehingga pohon bakau tumbuh subur, Sedangkan daun-daun portion bakau yang membusuk dan terurai dapat dijadikan sebagai sumber makanan bagi makhluk lyang hdiup disekitaniya.
6.    Menghasilkan Kayu
    Kayu pohon bakau banyak dimanfaatkan untuk dijadikan arang bahan bakar. Selain dijadikan arang, ada pula yang dijadikan bahan bangunan, bahkan perekat untuk pembuatan plastik.
7.    Pariwisata
    Hutan bakau yang luas dan masih alami, banyak dikunjungi oleh para wisatawan sebagai tempat untuk berekreasi menikmati keindahan hutan bakau dan kesunyian alaminya.

Untuk mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan oleh rusaknya hutan bakau, perlu dilakukan beberapa upaya penanggulangan, antara lain:
1.    Hutan-hutan bakau yang masih tersisa agar dilindungi dari penjarahan secara teras menerus oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
2.    Melarang penebangan hutan bakau tanpa ijin dari pihak berwenang. Hal ini penting agar penebangan yang dilakukan dapat menjamin kelestarian hutan bakau.
3.    Melarang hutan bakau untuk dijadikan tempat periuasan kawasao pemukiman, terutama di kota-kota besar yang berada di pinggir pantai.
4.    Hutan-hutan bakau yang tclah rusak harus direhabilitasi, dan bagi kawasan hutan bakau yang telah musnah, ditanami kembali dengan tanaman bakau yang baru.

Pengertian Pantai dan Pesisir


Pernah kah kalian mendengan istilah pantai dan pesisir? Pantai dan pesisif merupakan dua istilah yang berbeda akan tetapi keduanya saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan karena keduanya berhubungan dengan laut.
Pesisir dapat didefinisikan sebagai bagian permukaan bumi yang terletak di antara pasang naik dan pasang surut air laut. Pada saat pasang naik, pesisir tertutup oleh air laut sedangkan pada saat surut akan narapak berupa daratan. Oleh sebab itu, pesisir akan sama panjangnya dengan pantai.
Ukuran lebar pesisir tidak sama untuk setiap pantai, karena bergantung pada jenis pantainya. Pada pantai-pantai yang sangat landai, lebar pesisir dapat mencapai beberapa puluh meter. Pada saat surut, pesisir nampak terbentang memanjang sepanjang pantai dan merupakan bentangan pasir yang indah sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu objek pariwisata di pantai.
Pada pantai-pantai yang curam, lebar pesisirnya sangat sempit sehingga ketika pasang naik, air laut tertahan oleh dinding pantai dan tidak dapat mengalir lebih jauh ke arah daratan.
Pantai mengandung pengertian sebagai bagian daratan yang terdekat ke laut. Batas daratan dengan laut seolah-olah membentuk suatu garis yang dinamakan garis pantai. Keadaan dan bentuk pantai berbeda pada setiap tempat. Oleh karena itu pantai dapat dibedakan berdasarkan jenisnya. Berdasarkan jeriisnya pantai dibedakan menjadi sebagai berikut:

1.     Pantai Landai
Yang dimaksud pantai landai adalah pantai yang memiliki bentuk hampir rata dengan permukaan laut. Laut yang terdapat di pantai landai umumnya sangat dangkal. Beberapa contoh pantai landat yang dijumpat di Indonesia misalnya pantai sebeiah timur Pulau Sumatera, pantai sebeiah utara Pulau Jawa, dan pantai selatan Kalimantan. Pantai yang landai dapat dimanraatkan sebagai pelabuhan.














Gambar 7.15 Pantai yang landai dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Sumber:  Encharta

2.     Pantai curam
Pantai curam adalah pantai yang daemhnya berbentuk curam dan menghadap ke laut. Kecuraman pantai ini disebabkan oleh adanya pegunungan yang terbentang di sepanjang pantai sehingga lereng yang curam langsung berbatasan dengan laut Di daerah-daerah pantai seperti ini seringkali banyak ditemukan gua-gua pantai yang terbentuk oleh pukulan ombak yang terjadi setiap saat. Beberapa contoh pantai curam yang terdapat di Indonesia banyak ditemukan di pantai barat Sumatera/ pantai selatan Jawa dan pantai-pantai lain yang lautnya berbatasan dengan daerah pegunungan.

3.     Pantai karang
Adapun yang dimaksud dengan pantai karang adalah pantai yang di sepanjangnya banyak ditemukan pulau-pulau karang, seperti di pantai timur laut Benua Australia.
4.     Pantai mangrove (pantai bakau)
Nama lain untuk pantai mangrove adalah pantai bakau. Pantai mangrove ialah pantai yang hampir sebagaian besar wilayahnya tertutup oleh hutan bakau. Pantai-pantai seperti ini banyak ditemukan di daerah tropis. Pantai mangrove dicirikan dengan banyaknya lumpur serta sering tergenang oleh air terutama ketika pasang naik. Pantai mangrove banyak terdapat di pantai timur Sumatera dan pantai-pantai rendah lainnya di seluruh Nusantara.

Pengertian Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zona Ekonomi Ekslusif


Seringkali kalian mendengar istilah mengenai zona laut yang dinamakan landas kontinen, laut teritoria] dan zona ekonomi eksklusif. Tahukah kalian apa maksud dari istilah-istilah tersebut. Untuk kbih jelasnya berikut akan dijelaskan mengenai pengertian maisng-masing istilah tersebut.

1.     Landas Kontinen
Mengenai batas landas kontinen diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Februari 1969 melalui UU No.l Th.1969 serta UU No.l Th.1973 tentang landas kontinen yang didasarkan atas wilayah perairan Indonesia.
Yang dimaksud dengan landas kontinen yaitu bagian dasar laut yang ditinjau dari segi geologis dan morfologis merupakan kelanjutan dari daratan bagi negara yang wilayahnya berbatasan dengan laut. Jarak wilayah landas kontinen dari wilayah daratan yang bersangkutan tidak terlalu jauh dan dapat diukur sejauh 200 mil dari garis dasar. Pada kondisi tertentu yang mana landas kontinen tumpang tindih dengan landas kontinen negara tetangga, maka diadakan kesepakatan dalam berrtuk perjanjian dengan negara-negara tetangga, sebagai contohnya adalah sebagai berikut:
a.    Batas landas kontinen di Selat Malaka bagian utara dan Laut Andaman antara Indonesia dan Thailand telah disepakati di Bangkok tanggal 17 Desember 1971 dan berlaku mulai tanggal 7 April 1972.
b.    Batas landas kontinen di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan antara Indonesia dan Malaysia yang telah disepakati tanggal 27 Oktober 1969 di Kuala Lumpur dan berlaku mulai tanggal 27 November 1969.
c.    Batas landas kontinen di Laut Andaman antara Indonesia dan India telah disepakati di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1974, dan berlaku sejak ditetapkan.

Begitu pula halnya dengan negara lain seperti Singapura, Australia, dan sebagainya telah berhasil disepakati mengenai batas landas kontinen antara Indonesia dan negara-negara tersebut.
Dengan demikian suatu negara yang memiliki landas kontinen memiliki hak sepenuhnya dalam memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di atas landas kontinen tersebut maupun yang terkandung di bawah dasar lautnya.

2.     Laut Teritorial
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia yang terkenal sebagai negara kepulauan atau negara maritim memiliki laut yang lebih luas jika dibandingkan dengan luas daratannya. Luas Indonesia meliputiu daratan 1,9 juta km2 dan laut sekitar 7,9 juta km2 yang terdiri dari laut teritorial, laut nusantara, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE). Untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ganguan-gangguan negara lain, maka pemerintah Indonesia pada tanggal 13 Desember 1857 mengeluarkan Deklarasi Juanda yang mencetuskan konsep Wawasan Nusantara.
Yang dimaksud dengan Wawasan Nusantara yaitu cam pandang bangsa Indonesia tentang perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Dalam deklarasi Juanda dinyatakan bahwa batas perairan wilayah Indonesia sejauh 12 mil dari garis dasar pantai pulau-pulau terluar ke arah laut bebas. Garis dasar pantai yaitu garis pantai rata-rata pada keadaan pasang surut air laut dari hasil pengamatan selama puluhan tahun. Ukuran jarak yang digunakan adalah mil laut. Jarak satu mil laut sama dengan satu detik bujur derajat bumi (satu per enampuluh menit) sama dengan 1852 meter. Bandingkan dengan jarak 1 mil Inggris = 1069 meter.
Perairan wilayah Indonesia yang juga dinamakan Laut Teritorial, terletak antara garis dasar pantai pulau terluar sampai ke garis batas teritorial. Dengan demikian, luas perairan Indonesia pada saat itu adalah 3,1 juta km2 tidak termasuk ZEE, yang terdiri dari laut teritorial dan laut nusantara. Laut nusantara yaitu laut yang letaknya di antara pulau-pulau di Indonesia seperti Laut Jawa, Laut Banda, Seiat Makassar, dsb.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No,4 Th.1960 yang dikeluarkan 18 Februari 1960, bertujuan untuk mengatur kapal-kapal asing yang berlayar di perairan Indonesia. Sebelumnya untuk mengatur hak lintas bebas yang diganti dengan hak lintas damai. Dengan demikian, kapal-kapal perang asing yang hendak melewati perairan Indonesia dapat kita larang, karena di perairan kita tidak berlaku lagi hak lintas bebas seperti sebelumnya.

3.     Zona Ekonomi Eksklusif
Mengenai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) telah dikeluarkan pengumumannya oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980 yaitu sejauh 200 mil laut diukur dari garis dasar pantai. Hak yang dimiliki oleh suatu negara dalam hal ZEE ini pada dasarnya sama dengan hak landas kontinen yaitu hak untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, baik di dalam laut, dasar laut, atau di bawah dasar laut.
Hak pelayaran, pemasangan pipa, maupun kabel*kabel di dasar laut tetap dihormati dan dibenarkan sepanjang masih memenuhi ketentuan hukum-hukum laut internasional. Dengan ditetapkannya ZEE ini berarti luas perairan Indonesia telah bertambah luasnya sekitar 2,7 juta km2 dari luas sebelumnya.
Dengan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah mengenai perairan laut wilayah, landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif, yang sesuai dengan prinsip wawasan nusantara, maka seluruh perairan Indonesia dengan pulau-pulau dan penduduk serta kekayaan alam yang ada di dalamnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian berarti kesatuan ideologi yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu denga yang lainnya, baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan. Gangguan dan ancaman terhadap salah satu bagian wilayah di Indonesia, berarti merupakan gangguan dan ancaman terhadap seluruh wilayah Indonesia, dan harus kita tangani secara bersama.

Zona Laut Menurut Letak dan Kedalaman


Air yang menutupi sebagian besar permukaan bumi dan berada paling rendah disebutJo&i. Pada umumnya laut yang ada di permukaan bumi saling bertermu sehingga permukaan air laut sama tingginya. Permukaan air laut umum digunakan sebagai acuan untuk mengukur suatu ketinggian, misal ketinggian kota Bandung kira-kira 700 m di atas permukaan laut. Kedalaman laut sendiri selalu diukur terdadap permukaan laut.
Luas permukaan laut kira-kira 71% luas permukaan bumi. Pada Tabel di bawah ini diperlihatkan bahwa luas laut di beiahan bumi selatan lebih besar daripada luas laut di beiahan bumi utara.

Tabel
Luas permukaan laut dan daratan di beiahan bumi utara dan selatan

Belahan Bumi
Utara
Selatan
Luas Daratan
(dalam %)
39
19
Luas Laut
(dalam %)
61
81
Lautan dapat diklasifikasikan berdasarkan letak, kedalamannya, dan terjadinya, Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijelaskan masing-masing.

1.     Jenis Laut Berdasarkan Letaknya

Berdasarkan letaknya laut dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis sebagai berikut.
a.    Laut tepi adalah laut yang ada di tepi atau di pinggiran benua. Misalnya Laut Cina Selatan, Laut Jepang, dan lain-lain. Laut Cina selatan terletak di tepi benua Asia seperti diperlihatkan pada gambar berikut.

b.    Laut pedalaman, yaitu laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan, misalnya: Laut Baltik, Laut Hitam, Laut Adriatik, Laut Merah, seperti diperiihatkan pada gambar berikut.
c.    Laut tengah adalah laut yang diapit oleh dua benua. Misalnya Laut Merah dan Laut Tengah. Laut Tengah diapit oleh Benua Eropa dan Benua Asia seperti diperiihatkan pada gambar berikut.







Di samping itu berdasarkan letaknya adapula laut yang dinamakan selat dan Teluk. Selat adalah laut yang terletak diantara dua pulau, Misalnya Selat Makasar, Selat Maluku, Selat Bali, dan Selat Sunda. Selat Sunda terletak di antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa seperti diperlihatkan pada gambar berikut.
Sedangkan Teluk adalah laut yang menjorok masuk ke daratan. Misalnya Teluk Bone, Teluk Jakarta, Teluk Semangka, Teluk Cendrawasih, dan Teluk Papua sewperti diperiihatkan pada gambar berikut.

2.     Jenis Laut Berdasarkan                     Kedalamannya
Berdasarkan tingkat kedalamannya, dasar laut dibagi menjadi empat zona berikut ini.

a.    Zona literal, yaitu daerah pantai yang terletak di antara garis pasang tertinggi dan pasang terendah.
b.    Zona neritik, yaitu bagian dasar laut yang terletak dari batas pasang terendah sampai kedalaman 200 meter. Yang termasuk zona ini, antara lain Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata, dan Selat Malaka.
c.    Zona batial, yaitu bagian dasar laut yang terletak pada kedalaman antara 200 meter sampai 2.000 meter.
d.    Zona abisal, yaitu bagian dasar laut dengan kedalaman lebih dari 2.000 meter. Zona ini biasanya ditandai dengan adanya palung dan basin.

3.     Jenis Laut Menurut Cara Terjadinya
Berdasarkan cara terjadinya jenis laut dibedakan sebagai berikut.
a.    Laut transgresi, Laut seperti ini terjadi sebagai akibat permukaan air laut di muka bumi naik, misalnya setelah berakbirnya zaman es (zaman glasial), air laut naik 70 m sehingga bagian daratan yang rendah digenangi oleh air laut. Contoh: Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Arafuru dan sebagainya.
b.    Laut ingresi, Laut jenis ini teriadinya disebabkan oleh dasar laut yang turun akibat gerakan-gerakan tektonik, baik secara horizontal maupun vertikal Laut ini umunmya sangat dalam, seperti; Laut Banda (7.440 m), Laut Jepang (4.000 m), Laut Tengah (4.400 m), dan sebagainya.
c.    Laut regresi, laut sepoerti ini dinamakan juga laut yang hilang atau laut yang mettgalami penyempitan. Pada zaman glasial, laut di permukaan bumi turun, sehingga laut-laut mengalami penyempitan dan yang dangkal menjadi daratan. Contoh: Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, dan Laut Araruru, pada waktu zaman es (zaman glasial) menjadi daratan sehingga pada waktu itu diperkirakan Indonesia bagian barat menjadi satu dengan Benua Asia dan Papua bersatu dengan Benua Australia. Laut regresi juga dapat terjadi disebabkan oleh naiknya dasar laut akibat gaya endogen dari dalam bumi.

Bentuk Tubuh Air Tanah


Air hujan yang jatuh pada permukaan bumi selain menuju ke tempat-tempat rendah juga meresap ke dalam tanah, sehingga air itu berada di bawah permukaan bumi. Air seperti ini dinamakan air tanah. Air tanah di bawah permukaan bumi dapat berupa air diam, air kapiler, sitngai bawah tanah, geiser, artesis dan travertin.
 a.     Air diam
Di bawah perrmukaan bumi terdapat air, Permukaan air ini dapat naik atau turun bergantung pada banyaknya air hujan yang meresap ke dalam tanah. Di dataran tinggi atau daerah pegunungan, permukaan air berada kira-kira 40 m atau lebih di bawah permukaan tanah. Di dataran rendah pantai atau lembah sungai, permukaan air itu dekat ke permukaan. Membuat sumur adalah usaha kita untuk menemukan air diam ini. Oleh karena itu, kedalaman sumur yang kita buat bergantung pada kedalaman air diam di dalam tanah tempat sumur dibuat.
Mata air adalah tempat keluarnya air diam. Mata air sering kali terdapat di tempat yang miring, misalnya tebing.
b.    Air kapiler
Air kapiler adalah air tanah yang naik ke atas melalui akar tumbuh-tumbuhan (berfungsi sebagai pipa kapiler) untuk diangkut menuju batang dan daun tumbuh-tumbuhan tersebut.
c.    Sungai bawah tanah
Sungai bawah tanah teriadi karena air yang sudah merembes ke dalam tanah mengalir ke tempat yang rendah. Biasanya sungai tersebut terdapat di daerah batuan kapur (batu gamping). Terjadinya sungai di bawah tanah dijelaskan sebagai berikut.
Air mudah melarutkan batuan kapur. Pada kedalaman tertentu, pelarutan itu dapat membentuk terowongan. Jika dasar terowongan bersifat kedap air, terjadilah sungai bawah tanah. Air sungai ini keluar ke permukaan bumi di tempat lain.











Gambar 7.7  Sungai yang mengalir melalui gua bawah tanah {sungai bawah tanah) kadang- kadang dapat ditelusuri oleh wisatawan.

d.    Geiser
Geiser adalah uap air panas yang menyembur ke permukaan bumi secara berkala Geiser terjadi karena air di dalam tanah mendapat pemanasan yang berasal dari dalam bumi.
Contohnya adalah geiser yang terdapat di Cisolok dekat Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) dan geiser di Grobogan dekat Purwodadi (Jawa Tengah).
Geiser di Grobogan berupa airgaram dan gas yang rnenyemprot ke atas dengan mengeluarkan. suara. Masyarakat menyebutnya sumber air panas.

e.    Artois atau artesis
Terjadinya artois atau artesis dilukiskan pada Gambar disamping ini.
Lapisan batuan yang dapat merembeskan air sering berpangkal di permukaan yang tinggi. Lapisan ini menyusup ke bawah permukaan yang melengkung dan berhenti di tempat yang rendah. Di sebelah atas dan bawah lapisan ini terdapat lapisan batuan yang kedap air (serpihan).
Jika kita melakukan pengeboran di tempat yang rendah. air yang terdapat di dalam lapisan rembes air tadi menyemprot keluar. Tinggi semprotan bergantung pada beda tinggi antara pangkal lapisan dan muiut pengeboran. Air yang terdapat di dalam lapisan rembes inilah yang kita sebut artois atau artesis. Contoh artois ataui artesis banyak terdapat di daerah Jakarta.
f.     Travertin
Air bawah tanah di daerah kapur dapat muncul ke permukaan bumi. Larutan gamping yang terbawa ke permukaan bumi mengendap, kering dan lama kelamaan terbentuklah gunung gamping. Mata air seperti ini disebut travertin. Contoh travertin tertinggi, yaitu lebih dan 10 m, terdapat di Ciseeng, dekat Bogor, dan di Parangtritis.

Waduk


Waduk dibuat oleh manusia untuk menampung air hujan dan air sungai, sehingga disebut juga danau buatan.seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Contoh waduk-waduk besar di Indonesia adalah Jatiluhur di Purwakarta (Jawa Barat), Gajahmungkur di hulu Bengawan Solo, Sempor, Kedungombo (Jawa Tengah), Karangkates dan Selorejo di Kali Brantas (Jawa Tirnur), Riam Kanan di Kalimantan Selatan, dan Bakaru di Sulawesi Selatan.
Manfaat waduk adalah sebagai berikut:
1.    mencegah banjir di musim hujan,
2.    mencegah kekeringan di musim             kemarau,
3.    pengairan,
4.    pembangkit tenaga listrik,
5.    perikanan darat,
6.    olahraga air (seperti dayung dan ski),             dan
7.    rekreasi.

Rawa


Lahan-lahan yang telah jenuh dengan curah hujan tidak dapat lagi membuang air yang berlebihan. Terjadilah genangan air yang sangat dangkal dan penuh dengan tumbuh-tumbuhan. Genangan air seperti inilah yang dinamakau rawa. Dalam beberapa hal, rawa merupakan fenomena musiman, walaupun ada juga rawa-rawa yang bersifat permanen.
Air rawa memiliki ciri airnya asam dan berwama coklat sampai kehitam-hitaman. Rawa-rawa ada yang terdapat di pedalaman daratan tetapi banyak pula yang terdapat di sekitar pantai. Air rawa di sekitar pantai sangat dipengruhi oleh pasang surutnya air laut. Pada saat air laut pasang permukaan rawa tergenang dan saat air laut surut daerah ini kering. Rawa di tepi pantai ini banyak ditumbuhi oleh pohon bakau sedangkan yang ada di daerah pedalaman banyak ditumbuhi palem nipah (sejenis palern). Rawa-rawa “di Indonesia banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi (sekitar pantai) dan sepanjang pantai Provinsi Irian Jaya (Papua).